Hambatan
Berwirausaha
Berwirausaha
atau bisa disebut juga dengan entrepreneurship adalah suatu aktivitas
untuk menciptakan sesuatu yang baru baik itu dilakukan oleh individu maupun
kelompok dalam membuat suatu usaha. Sedangkan menurut pengertian beberapa ahli,
salah satunya yaitu menurut Hisrich et al (2008) memberikan definisi
yang telah mengakomodir semua tipe perilaku entrepreneurship sebagai ”
proses menciptakan sesuatu yang baru, yang benilai, dengan memanfaatkan usaha
dan waktu yang diperlukan, dengan memperhatikan risiko sosial, fisik, dan
keuangan, dan menerima imbalan dalam bentuk uang dan kepuasan personal serta
independensi”. Entrepreneurship memiliki dampak yang positif bagi suatu
perekonomian dan juga masyarakat. Yaitu dengan adanya entrepreneurship
dapat menghasilkan produk-produk baru juga teknologi baru yang lebih unggul
dari yang sebelumnya.
Sehingga dengan demikian, dapat menciptakan
adanya lapangan pekerjaan baru terutama untuk membantu dalam upaya mengurangi
tingkat pengangguran di negeri ini. Karena sebagaimana kita ketahui, banyaknya
jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai lebih dari dua juta jiwa tidaklah
sebanding dengan keberadaan lapangan pekerjaan yang ada, yang jumlahnya bisa
dikatakan sangat minim. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab
meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia tiap tahunnya. Selain itu, rendahnya
tingkat pendidikan, kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan
rendahnya kemampuan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan juga menjadi penyebabnya.
Selain itu, entrepreneurship juga berperan dalam menjembatani
kesenjangan antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru dan membawa
produk baru tersebut ke pasar. Sehingga dengan hal ini entrepreneurship
dapat membantu dalam perbaikan ekonomi suatu negara, karena ia tidak mencari
lapangan pekerjaan, namun ia menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap
beberapa tenaga kerja dalam menjalankan usahanya.
Namun,
untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses bukanlah suatu hal yang mudah. Diperlukan adanya komitmen yang tinggi,
detereminasi dan keulatan hati, motivasi yang kuat untuk maju dan berprestasi,
berorientasi pada kesempatan dan tujuan yang nyata serta keberanian dalam
menjalankan bisnis dan toleransi dengan kegagalan yang akan terjadi. Karena apa
yang dilakukannya merupakan suatu hal yang sangat beresiko. Pada awal merintis
usahanya ia haruslah siap dengan segala kemungkinan yang nantinya akan terjadi.
Misalnya saja, ia haruslah siap bila dalam menjalankan bisnisnya tiba-tiba
investor yang menanamkan modal di perusahaannya mengambil kembali investasinya
yang akhirnya hal tersebut dapat membuatnya kehilangan usahanya atau menghambat
kemajuan usahanya. Menjadi entrepreneur yang sukses dibutuhkan kerja keras yang
maksimal dan dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mencapai kesuksesan
tersebut. Ia juga mempunyai tanggung jawab besar dan penuh terhadap usaha yang
dijalankannya serta pengambilan keputusan yang tepat dalam berbagai kondisi
sangat menetukan keberhasilan usahanya juga. Karena ketidak pastian pendapatan
yang didapat dalam entrepreneurship juga dapat mempengaruhi psikologi dari
wirausahawan itu sendiri.
Maka
dari itu, untuk menjadi entrepreneur yang sukses diperlukan pengetahuan
manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Langkah ini dapat dimulai dari diri
kita sendiri. Terutama sebagai mahasiswa, seharusnya dapat memanage diri dan
menciptakan peluang dalam berbagai kesempatan untuk menciptakan suatu hal yang
baru melalui berwiusaha. Namun sayangnya, jika melihat pada kenyataan yang ada
di lapangan bahwa ternyata mayoritas dari kalangan mahasiswa atau orang-orang
berintelektual lebih memilih untuk melibatkan diri dan terjun menjadi karyawan
atau pegawai tinggi di berbagai perusahaan atau kantor-kantor besar dan ternama. Karena mereka memandang
hal tersebut sesuai dengan keahlian mereka dan melaui hal itu, mereka bisa
mendapatkan kedudukan yang pantas dan tinggi serta pendapatan yang pasti dan
lebih besar.
Sebenarnya
untuk menjadi entrepreneur yang berhasil tidak hanya hal tersebut yang
diperlukan. Namun, yang menjadi faktor pentingnya adalah adanya kemauan yang
keras untuk mencoba dan keberanian. Gambaran dari para kaum intelektual tadi, bisa saja karena mereka tidak mempunyai
keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru yaitu berwirauasaha, karena resiko
yang didapat untuk menjadi entrepreneur cukup tinggi apalagi dengan modal yang
yang terbatas yang dapat membuatnya tidak dapat meraih sukses serta ketidak
siapan diri dalam kegagalan yang ditimbulkan nantinya.
Oleh
karena itu, marilah kita turut berpartisipasi dan berinovasi dalam membangun
dan menyukseskan perekonomian negeri ini, dengan berwirausaha yaitu wirausaha
yang sukses, berani, kerja keras dan berintelektual. Sehingga kita tidak hanya
mennyukseskan diri sendiri namun juga membantu dan memnyukseskan orang lain.
Dengan memanfaatkan peluang yang ada, maka kita dapat membuat sesuatu yang
berbeda dan bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang banyak.